Story
ITB Day 2016
February 13, 2016
Hari
minggu kemarin tepatnya pada tanggal 7 Februari 2016, gue bareng
temen-temen gue pergi ke Institut Teknologi Bandung (ITB) karena disana
ada acara ITB Day. Setiap tahun ITB selalu mengadakan acara AMI (Aku
Masuk ITB). Isinya banyak, mulai dari seminar, tour lab, dll. Tujuan gue
sama temen-temen kesana adalah untuk ikutan seminar. Seminar disana
isinya adalah gimana kehidupan mahasiswa ITB, cara masuk, dan motivasi.
Jadi gue mau share apa aja yang gue dapet dari seminar itu.
Yang
pertama gue mau kasih tau sejarah singkat ITB dulu. Pada awalnya ITB
bernama De Techniche Hoogeschool te Bandung (THS) yang didirikan oleh
Belanda dengan maksud memenuhi kebutuhan tenaga teknik Belanda. THS ini
berdiri tanggal 3 Juli 1920, dengan satu fakultas yaitu de Faculteit van
Technische Watenschap. Pada masa penjajahan Jepang, THS diubah menjadi
Bandung Kogyou Daigaku. Setelah kemerdekaan Indonesia namanya diubah
menjadi Sekolah Tinggi Teknik (STT). Lalu setelah itu pemerintah
Indonesia yaitu Ir.Soekarno meresmikan berdirinya Institut Teknologi
Bandung pada tanggal 21 Juni 1946. Untuk saat ini ITB sendiri memiliki 2
lokasi berbeda, yang pertama berada di jalan Ganeca no.10 Bandung
sebagai pusatnya dan yang kedua berada di Jatinangor.
Pada
saat seminar kehidupan mahasiswa ITB, ada 2 orang pembicara. Gue
dikasih gambaran gimana kehidupan mahasiswa ITB itu. Untuk kehidupan
mahasiswa terdapat 3 pilihan dan lo harus memilih satu saja. Yang
pertama, akademik baik, sosial baik, tapi tidur kurang. Yang kedua,
akademik baik, tidur baik, tapi sosial kurang. Dan yang terakhir sosial
baik, tidur baik, tapi akademik kurang. Lo harus milih salah satu dari 3
pilihan itu supaya lo bisa survive di ITB.
Nah, salah satu pembicara disana adalah peraih Ganesha Prize
(atau gampangnya disebut juara umum, tapi lebih dari itu), dia bilang
yang terbaik adalah pilihan pertama yaitu akademik baik, sosial baik,
tapi tidur kurang. Bisa lo bayangin dia cuma tidur 4-5 jam sehari. Dia
rela mengorbankan istirahat (istirahat disini adalah tidur) agar dia
bisa sukses meraih Ganesha Prize, dia aktif di ekskul, himpunan
mahasiswa, dll. Karena syarat untuk bisa meraih Ganesha Prize itu gak
cuma akademik yang baik ,tapi sosial pun harus baik. Nah jadi rutinitas
mahasiswa itu padat banget, gak cuma akademik yang berat tapi kegiatan
sosialnya pun gak kalah berat. Tapi kalo lo tangguh dan punya motivasi
tinggi, gue yakin pasti bisa survive disana. Karena kalo mau sukses di
ITB lo harus punya akademik dan sosial yang baik. Anak ITB gak cukup
dengan akademik doang.
Btw apa itu Ganesha Prize? Ya, seperti yang gue sebutin tadi, mirip seperti juara umum kalo di sekolah tapi lebih dari itu. Dan lo tau hadiahnya apa? Hadiahnya itu jalan-jalan ke Belanda selama 3 bulan dan melakukan research disana. Gratis, semua biayanya gratis termasuk uang saku. Dan yang biayain itu semua ternyata adalah pemerintah Belanda. Keren kan, gak cuma di Belanda aja, lo juga bisa keliling Eropa kalo mau.
Untuk
wadah bagi yang dapat menjadi keluh kesah mahasiswa, terdapat
Paguyuban. Paguyuban adalah persekutuan mahasiswa dari daerah tertentu.
Nah bisa dibilang ini adalah wadah bagi anak rantau. Ada banyak banget
paguyuban di ITB mulai dari pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali dan
Nusa Tenggara.
Nah
sekarang cara masuk ITB. Di ITB, hanya ada 2 jalur masuk yaitu SNMPTN
dan SBMPTN. Untuk jalur mandiri di ITB sendiri sudah gak ada sejak 6
tahun terakhir. Kuota untuk SNMPTN sebesar 60% sedangkan 40% sisanya
untuk SBMPTN. Untuk SNMPTN di ITB sebanyak 11 fakultas/sekolah dari
SMA/MA jurusan MIA , diantaranya FMIPA (Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam), FTMD (Fakultas Teknik Mesin dan Kedirgantaraan), STEI
(Sekolah Teknik Elektro dan Informatika), FTI (Fakultas Teknik
Industri), FTTM (Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan), SAPPK
(Sekolah Arsitektur,Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan), FTSL
(Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan), FSRD (Fakultas Seni Rupa dan
Desain), SF (Sekolah Farmasi), FITB (Fakultas Ilmu dan Teknologi
Kebumian) dan FTSL (Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan). Dan ada 2
fakultas/sekolah untuk jurusan IIS yaitu FSRD, dan SBM (Sekolah Bisnis
dan Manajemen). Untuk jurusan di setiap fakultas/sekolah bisa dilihat disini. Hingga saat ini ITB telah memiliki 10 program studi yang
terakreditasi secara internasional dari berbagai lembaga akreditasi
internasional seperti ABET, AUN-QA, RSC, KAAB.
Untuk
beasiswa, ITB sendiri membuka banyak jenis beasiswa. Mulai dari
beasiswa bidik misi, beasiswa pemprov, beasiswa afirmasi, PPA, BBM,
beasiswa perusahaan, beasiswa dari Ikatan alumni (IA) dan Ikatan Orang Tua Mahasiswa (IOM). 73% dari seluruh mahasiswa menerima beasiswa. Lebih dari 20% mahasiswa ITB menerima beasiswa penuh. Gak ada satupun mahasiswa di ITB yang dikeluarkan hanya karena biaya. Jadi jangan takut masalah biaya bila berkuliah di ITB.
Setelah masuk ITB, akan ada masa yang namanya Tahap Persiapan Bersama (TPB). TPB ini dilakukan selama 2 semester pada tahun pertama berkuliah. Jadi sebelum memilih jurusan di setiap fakultas/sekolah, semua mahasiswa memiliki mata kuliah yang sama pada masa TPB ini. Lalu pada semester 3 mahasiswa bisa masuk ke jurusan. Untuk masa kuliah hingga sarjana di ITB sama seperti di universitas lain yaitu selama 4 tahun. Sedangkan masa maksimal untuk sarjana di ITB adalah selama 6 tahun.
Kalo
buat motivasi masuk ITB, lo bisa buat sendiri. Semakin besar alasan lo
buat masuk ITB maka akan semakin besar motivasi lo itu. Oke segitu aja
yang bisa gue share, buat yang mau masuk ITB semoga bermanfaat dan
semoga bisa masuk. Buat yang gak mau masuk ITB pun bisa dishare ke
temennya yang mau masuk ITB biar bermanfaat. Sekian dan terima kasih. Oh ya, satu lagi bonus dari gue.
Saat bermimpi, orang-orang meragukan. Saat berhasil, orang bilang kita beruntung. Saat gagal, mereka pun tidak membantu. Jadi percayalah pada diri anda sendiri -Bong Chandra


0 comments