ITB Day 2016

    Hari minggu kemarin tepatnya pada tanggal 7 Februari 2016, gue bareng temen-temen gue pergi ke Institut Teknologi Bandung (ITB)...

 
 
Hari minggu kemarin tepatnya pada tanggal 7 Februari 2016, gue bareng temen-temen gue pergi ke Institut Teknologi Bandung (ITB) karena disana ada acara ITB Day. Setiap tahun ITB selalu mengadakan acara AMI (Aku Masuk ITB). Isinya banyak, mulai dari seminar, tour lab, dll. Tujuan gue sama temen-temen kesana adalah untuk ikutan seminar. Seminar disana isinya adalah gimana kehidupan mahasiswa ITB, cara masuk, dan motivasi. Jadi gue mau share apa aja yang gue dapet dari seminar itu.


Yang pertama gue mau kasih tau sejarah singkat ITB dulu. Pada awalnya ITB bernama De Techniche Hoogeschool te Bandung (THS) yang didirikan oleh Belanda dengan maksud memenuhi kebutuhan tenaga teknik Belanda. THS ini berdiri tanggal 3 Juli 1920, dengan satu fakultas yaitu de Faculteit van Technische Watenschap. Pada masa penjajahan Jepang, THS diubah menjadi Bandung Kogyou Daigaku. Setelah kemerdekaan Indonesia namanya diubah menjadi Sekolah Tinggi Teknik (STT). Lalu setelah itu pemerintah Indonesia yaitu Ir.Soekarno meresmikan berdirinya Institut Teknologi Bandung pada tanggal 21 Juni 1946. Untuk saat ini ITB sendiri memiliki 2 lokasi berbeda, yang pertama berada di jalan Ganeca no.10 Bandung sebagai pusatnya dan yang kedua berada di Jatinangor.

Pada saat seminar kehidupan mahasiswa ITB, ada 2 orang pembicara. Gue dikasih gambaran gimana kehidupan mahasiswa ITB itu. Untuk kehidupan mahasiswa terdapat 3 pilihan dan lo harus memilih satu saja. Yang pertama, akademik baik, sosial baik, tapi tidur kurang. Yang kedua, akademik baik, tidur baik, tapi sosial kurang. Dan yang terakhir sosial baik, tidur baik, tapi akademik kurang. Lo harus milih salah satu dari 3 pilihan itu supaya lo bisa survive di ITB. 

Nah, salah satu pembicara disana adalah peraih Ganesha Prize (atau gampangnya disebut juara umum, tapi lebih dari itu), dia bilang yang terbaik adalah pilihan pertama yaitu akademik baik, sosial baik, tapi tidur kurang. Bisa lo bayangin dia cuma tidur 4-5 jam sehari. Dia rela mengorbankan istirahat (istirahat disini adalah tidur) agar dia bisa sukses meraih Ganesha Prize, dia aktif di ekskul, himpunan mahasiswa, dll. Karena syarat untuk bisa meraih Ganesha Prize itu gak cuma akademik yang baik ,tapi sosial pun harus baik. Nah jadi rutinitas mahasiswa itu padat banget, gak cuma akademik yang berat tapi kegiatan sosialnya pun gak kalah berat. Tapi kalo lo tangguh dan punya motivasi tinggi, gue yakin pasti bisa survive disana. Karena kalo mau sukses di ITB lo harus punya akademik dan sosial yang baik. Anak ITB gak cukup dengan akademik doang.

Btw apa itu Ganesha Prize? Ya, seperti yang gue sebutin tadi, mirip seperti juara umum kalo di sekolah tapi lebih dari itu. Dan lo tau hadiahnya apa? Hadiahnya itu jalan-jalan ke Belanda selama 3 bulan dan melakukan research disana. Gratis, semua biayanya gratis termasuk uang saku. Dan yang biayain itu semua ternyata adalah pemerintah Belanda. Keren kan, gak cuma di Belanda aja, lo juga bisa keliling Eropa kalo mau.

Untuk wadah bagi yang dapat menjadi keluh kesah mahasiswa, terdapat Paguyuban. Paguyuban adalah persekutuan mahasiswa dari daerah tertentu. Nah bisa dibilang ini adalah wadah bagi anak rantau. Ada banyak banget paguyuban di ITB mulai dari pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali dan Nusa Tenggara.

Nah sekarang cara masuk ITB. Di ITB, hanya ada 2 jalur masuk yaitu SNMPTN dan SBMPTN. Untuk jalur mandiri di ITB sendiri sudah gak ada sejak 6 tahun terakhir. Kuota untuk SNMPTN sebesar 60% sedangkan 40% sisanya untuk SBMPTN. Untuk SNMPTN di ITB sebanyak 11 fakultas/sekolah dari SMA/MA jurusan MIA , diantaranya FMIPA (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam), FTMD (Fakultas Teknik Mesin dan Kedirgantaraan), STEI (Sekolah Teknik Elektro dan Informatika), FTI (Fakultas Teknik Industri), FTTM (Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan), SAPPK (Sekolah Arsitektur,Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan), FTSL (Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan), FSRD (Fakultas Seni Rupa dan Desain), SF (Sekolah Farmasi), FITB (Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian) dan FTSL (Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan). Dan ada 2 fakultas/sekolah untuk jurusan IIS yaitu FSRD, dan SBM (Sekolah Bisnis dan Manajemen). Untuk jurusan di setiap fakultas/sekolah bisa dilihat disini. Hingga saat ini ITB telah memiliki 10 program studi yang terakreditasi secara internasional dari berbagai lembaga akreditasi internasional seperti ABET, AUN-QA, RSC, KAAB.

Untuk beasiswa, ITB sendiri membuka banyak jenis beasiswa. Mulai dari beasiswa bidik misi, beasiswa pemprov, beasiswa afirmasi, PPA, BBM, beasiswa perusahaan, beasiswa dari Ikatan alumni (IA) dan Ikatan Orang Tua Mahasiswa (IOM). 73% dari seluruh mahasiswa menerima beasiswa. Lebih dari 20% mahasiswa ITB menerima beasiswa penuh. Gak ada satupun mahasiswa di ITB yang dikeluarkan hanya karena biaya. Jadi jangan takut masalah biaya bila berkuliah di ITB.

Setelah masuk ITB, akan ada masa yang namanya Tahap Persiapan Bersama (TPB). TPB ini dilakukan selama 2 semester pada tahun pertama berkuliah. Jadi sebelum memilih jurusan di setiap fakultas/sekolah, semua mahasiswa memiliki mata kuliah yang sama pada masa TPB ini. Lalu pada semester 3 mahasiswa bisa masuk ke jurusan. Untuk masa kuliah hingga sarjana di ITB sama seperti di universitas lain yaitu selama 4 tahun. Sedangkan masa maksimal untuk sarjana di ITB adalah selama 6 tahun.
Kalo buat motivasi masuk ITB, lo bisa buat sendiri. Semakin besar alasan lo buat masuk ITB maka akan semakin besar motivasi lo itu. Oke segitu aja yang bisa gue share, buat yang mau masuk ITB semoga bermanfaat dan semoga bisa masuk. Buat yang gak mau masuk ITB pun bisa dishare ke temennya yang mau masuk ITB biar bermanfaat. Sekian dan terima kasih. Oh ya, satu lagi bonus dari gue.

Saat bermimpi, orang-orang meragukan. Saat berhasil, orang bilang kita beruntung. Saat gagal, mereka pun tidak membantu. Jadi percayalah pada diri anda sendiri  -Bong Chandra

You Might Also Like

0 comments