Kekuatan 55
February 28, 2016Kekuatan? 55! Itulah kata-kata yang selalu teringat dalam pikiran gue ketika mendengar kata TNI. Gue mau cerita kejadian bebera...
February 28, 2016
Kekuatan? 55!
Itulah
kata-kata yang selalu teringat dalam pikiran gue ketika mendengar kata
TNI. Gue mau cerita kejadian beberapa bulan yang lalu, ketika gue sedang
Camping Pendidikan Dasar (CPD) Pramuka dari sekolah. Kegiatan CPD saat
itu dilakukan di Pusdiklat Paskhas TNI AU, yang berada di Lanud Sulaiman
Bandung. Pernah ngerasain gimana kehidupan militer? Oke gue akan share
apa aja yang gue dapet dari sana.
Yang pertama gue mau ceritain dulu dari awal. Saat itu semua siswa dihimbau untuk datang ke sekolah jam 7. Dan saat sampai ternyata gak langsung berangkat, kita ngobrol-ngobrol dulu sampai kira-kira jam 8 datanglah truk TNI dan kita semua disuruh baris oleh guru. Setelah baris kita melakukan pembagian kompi sesuai kelas. Dan setelah pembagian kompi kita dipanggil satu-satu untuk naik truk TNI. Lalu kita semua berangkat dari sekolah sekitar jam 9 pagi menuju Lanud Sulaiman dengan menaiki truk TNI yang keren banget.
Seperti inilah kira-kira truknya
Saat
dalam perjalanan gue udah berasa kaya prajurit yang mau perang di game
Call of Duty. Seru banget pokoknya, kita didalem becanda-becanda, liat
orang-orang di jalan, tidur, dll. Perjalanannya gak lama, hanya memakan
waktu sekitar kurang lebih 45 menit untuk sampai tujuan, itupun karena
dikawal oleh polisi. Setelah sampai disana, perasaan gak enak mulai
muncul. Kita semua disuruh baris lagi oleh para TNI di lapangan yang ada
disana. Dan sialnya, kita malah dibagi lagi kompi oleh para TNI itu,
jadi ada sebagian anak kelas gue yang misah. Ya, kita jadi
terpecah-pecah. Setelah dibagi kompi, kita dibagi lagi menjadi pleton
(lebih sedikit dari kompi). Gue bersama temen gue mendapat kompi C,
pleton 3.
Setelah
baris lama-lama akhirnya kita langsung berangkat menuju Pusdiklat
Paskhas dengan berjalan kaki. Ya, awalnya memang gak begitu menegangkan,
namun semua berubah ketika negara api menyerang para pelatih (TNI) memerintahkan kita untuk jalan bebek yang diiringi dengan menyanyikan lagu wajib Padamu Negeri. Ya,
gue tersiksa banget dengan itu. Setelah itu gue diperintah untuk
mencium bendera Merah Putih, yang sebelumnya dicium oleh orang lain.
Tapi untungnya bendera itu gak gue cium karena gue gak tau. Ya lo tau
lah bekas dicium puluhan orang.
Setelah
itu kita berjalan lagi menuju barak disana. Kita baris dibawah teriknya
panas matahari, yang gue pikir saat itu waktu udah berjalan cukup
panjang. Namun, saat gue tanya jam berapa, ternyata masih jam 11 siang.
Ya, saat itu waktu terasa sangat lama. Oke gue hanya bisa pasrah sambil
berdoa semoga waktu berjalan lebih cepat. Akhirnya kita (siswa
laki-laki) ditempatkan di aula untuk tempat istirahatnya. Sedangakan
siswa perempuan ditempatkan di barak. Kita istirahat disana kira-kira
selama 30 menit, lalu setelah itu kita makan dengan nasi bungkus Paskhas
yang rasanya hambar, dan makannya pun ada aturannya yang ngeselin.
Kegiatan
selanjutnya itu adalah apel pembukaan. Setelah apel, dilanjutkan dengan
Peraturan Baris Berbaris (PBB), dan berlangsung selama lebih dari 2
jam. Gue dijemur selama 2 jam disana sampe muka gue merah banget.
Setelah itu ada kegiatan seperti PMR yang namanya itu gue lupa lagi
(kita sebut saja kegiatan PMR) yang untungnya kegiatan itu dilakukan di
aula, tapi bukan aula tempat istirahat tadi. Kegiatan itu berlangsung
sekitar 1 jam. Setelah itu kita semua istirahat lagi selama 30 menit,
dan makan tentunya, dengan nasi bungkus lagi. Dan sial pada saat malam
itu, kita semua dimarahi oleh pelatih karena ada yang makan duluan.
Karena aturan makan dalam TNI itu kalo makan harus barengan. Dan setelah
itu dilanjutkan dengan baris lagi. Ya, TNI gak bosen-bosen nyuruh kita
baris mulu.
Kegiatan
dilanjutkan dengan api unggun. Biasa lah anak pramuka, wajib ada api
unggun. Ada renungan juga, meskipun kesannya renungan yang gak nyentuh
hati sama sekali menurut gue. Kita nyanyi-nyanyi lagu syukur sampai jam
setengah 10 malam, gak ada kerjaan banget sih kalo kata gue. Oke,
akhirnya kita bisa seneng-seneng di tempat istirahat, kita bagi-bagi
makanan, minuman, seru-seruan, dll. Sayangnya dari awal kita gak
diperbolehkan bawa hp. Jadi gak bisa foto-foto deh.
Di
jadwalnya, kegiatan keesokan harinya dimulai pukul 4 pagi. Jadi kita
siap-siap alarm dan saling membangunkan jam 3 pagi. Disaat gue tidur,
tiba-tiba temen gue bangunin gue. Gue pikir udah jam 3, saat liat jam
ternyata masih jam 1 malam. Ya gue tidur lagi lah. Dan akhirnya jam 3,
gue dibangunin oleh temen gue, dan buru-buru mandi, karena takut penuh
kalo kelamaan. Dan untungnya masih kosong. Beneran kosong, kayanya yang
bangun cuma gue dan temen-temen doang. Akhirnya kita semua mandi, dan
gak lama kemudian ada beberapa anak datang dan mandi.
Setelah
itu dilanjut dengan olahraga pagi selama 1 jam. Lalu setelah itu kita
melaksanakan sholat shubuh. Setelah sholat shubuh, ternyata harusnya
olahraga, karena udah jadi kita gak ada kegiatan. Yep, bisa
ngobrol-ngobrol lagi. Hingga jam setengah 7 pagi, kita disuruh kumpul
untuk makan pagi. Seperti biasa dengan nasi bungkus yang hambar rasanya.
Dan lebih parahnya saat pagi itu kita hanya diberi waktu 5 menit untuk
makan. Kampret abis pelatih. Setelah makan kita baris lagi, dan apes
lagi, hampir setengahnya dari dihukum karena tidak menggunakan kacu.
Kita dihukum dengan push up yang lama banget. Ya pokoknya tersiksa
banget deh. Tapi gue masih bertahan.
Setelah
itu dilanjutkan dengan games. Gamesnya macam outbound lah, seperti
panjat tebing, naik perahu karet, dll. Kegiatan ini bener-bener
menyenangkan sekaligus membosankan. Menyenangkan karena melihat
orang-orang yang ketakutan, gak berhasil-berhasil, dan masih banyak
lagi. Sedangkan membosankan karena ya begitu lah, malesin banget
gamesnya. Tapi ada satu hal yang seru banget dalam games ini, yaitu
balapan perahu karet, itu beneran seru banget. Dan untung games ini
berlangsung sampai selesainya CPD. Yep, setelah semua game akhirnya kita
kembali ke tempat istirahat dan persiapan untuk pulang. Setelah siap
lalu kita semua kembali baris dan ditutup dengan kegiatan penutupan.
Dengan ini selesailah CPD kita di Pusdiklat Paskhas TNI AU ini.
Oke,
jadi itulah pengalaman gue ketika berada disana. Intinya kita diajari
gimana agar bisa disiplin seperti TNI. Memang awal-awalnya bisa gue
terapkan, tapi kesini-kesini gue malah biasa kaya dulu lagi. Ya,
begitulah. Gue ngerasa aneh banget dengan postingan ini karena banyak
kata Setelah, tapi ya gak apa-apa deh.
Makasih banyak buat kalian yang udah baca lama-lama. Maaf kalo kepanjangan. Semoga kalian bisa mengetahui dan mendapat gambaran gimana kehidupan militer
kalo ikutan kegiatan CPD. Ya, jadi kalo ada kegiatan CPD jangan ikut.
Enggak, gue becanda doang. Gue saranin sih kalian sebaiknya ikut kalo
ada acara begini, karena pengalamannya itu yang sayang untuk kalian
lewatkan.
Dan
yang terakhir, apa yang gue rasakan (yang gak enak) disana gak ada
apa-apanya dibandingkan dengan para prajurit TNI yang benar-benar
merasakan gimana kerasnya kehidupan militer. Apalagi bila dibandingkan
dengan para pahlawan kita. Gue berterimakasih kepada para pelatih.
Pelatih Totok yang namanya masih gue ingat. Oke udah, segitu aja.






