Book Summary: Rich Dad Poor Dad by R. T. Kiyosaki
July 26, 2021Sebagai seorang mahasiswa teknik, gua jarang sekali baca buku mengenai finance bahkan belum pernah. Namun beberapa waktu lalu gua sempat belajar finance dari berbagai video di YouTube dan gua mulai tertarik khususnya di bidang investasi. Dari beberapa referensi yang sempat gua tonton, ada salah satu buku mengenai investasi yang banyak direkomendasikan untuk dibaca oleh orang awam seperti gua. Seperti di judul, buku itu adalah Rich Dad Poor Dad karya Robert T. Kiyosaki. Buku ini sangat terkenal, mungkin banyak dari kalian yang udah tahu bahkan udah baca sejak lama tapi gua baru sempat baca belakangan ini. Sayangnya untuk saat ini gua belum bisa menerapkan isi bukunya karena gua belum punya penghasilan untuk bisa investasi. Oleh karena itu, gua buat rangkuman buku Rich Dad Poor Dad ini agar gua gak lupa. Mungkin rangkuman ini dapat berguna juga buat kalian yang pernah baca dan ingin mengingat kembali, dan untuk kalian yang belum baca mungkin akan tertarik.
Pendahuluan
Pada Bab Pendahuluan Kiyosaki memberikan gambaran suatu kejadian yaitu dirinya yang memiliki dua ayah. Uniknya, kedua ayahnya tersebut memiliki 2 pandangan yang sangat kontras mengenai keuangan. Salah satu ayahnya adalah orang kaya sedangkan salah satunya adalah orang miskin. Kata "kaya" dan "miskin" yang ia maksud bukanlah kata sebenarnya dalam kepemilikan harta melainkan kata untuk mewakili pandangannya terhadap uang. Dalam komparasinya, Kiyosaki menyebutkan bahwa Ayah kaya memandang "uang bekerja untuk kita" sedangkan ayah miskin memandang "kita bekerja untuk uang".
Pelajaran Satu: Orang Kaya Tidak Bekerja Untuk Uang
Kiyosaki bercerita mengenai masa kecilnya ketika ia dengan temannya yang bernama Mike dikucilkan oleh teman-temannya yang kaya karena mereka berdua dianggap miskin. Saat itu ia bertanya kepada ayahnya bagaimana cara menjadi kaya. Namun karena ayahnya tidak mengetahui jawabannya. Ayahnya menyarankan agar Kiyosaki berpikir sendiri bagaimana cara "mencetak uang". Dengan polosnya akhirnya suatu saat ia bersama Mike benar-benar mencetak uang dari timah bekas tabung pasta gigi. Setelah diketahui ayahnya, kemudian ia langsung menutup bisnis pertamanya itu karena mencetak uang sendiri merupakan tindakan ilegal. Akhirnya ayahnya Kiyosaki menyarankan untuk berbicara dengan ayahnya Mike karena dia adalah seorang pembisnis meskipun secara kekayaan saat itu belum bisa disebut kaya.
Kiyosaki dan Mike berencana untuk belajar dari ayahnya Mike. Saat mereka bertemu, mereka mendapatkan sesuatu diluar yang mereka harapkan. Mereka berharap akan diajari namun mereka malah diminta untuk bekerja selama 3 jam setiap pekan dengan bayaran 30 cents. Namun, karena mereka memiliki keinginan yang kuat akhirnya mereka menerimanya. Selama 3 minggu mereka terus menerus bekerja, mengorbankan keinginannya untuk bermain baseball. Namun pada minggu keempat, Kiyosaki menyerah dan ingin keluar karena dia pikir Ayahnya Mike hanya mempermainkannya.
Akhirnya Mike datang kepada ayah kaya dan berkata ingin mengakhiri pekerjaannya. Setelah percakapan yang cukup panjang mengenai "orang yang bekerja untuk uang" akhirnya Mike malah mendapat sesuatu yang "lebih buruk" yaitu bekerja tanpa upah. Ia memberikan pelajaran pertama bahwa semua orang yang mengharapkan mendapat uang lebih banyak akan mengatasi masalahnya padahal tidak. Orang yang memiliki penghasilan lebih banyak akan memiliki hutang yang lebih banyak pula. Sampai akhirnya Kiyosaki menerima tawaran untuk bekerja tanpa upah untuk memahami pelajaran "uang bekerja untuk kita". Ayah kaya bercerita mengenai orang yang terus menjalani siklus permasalahan keuangan setiap harinya dikarenakan ketakutan dan ketidaktahuan.
"Pola bangun, bekerja, membayar tagihan, bangun, bekerja, membayar tagihan. Hidup manusia selamanya dikendalikan oleh dua emosi: ketakutan dan ketamakan. Tawari mereka uang lebih banyak maka mereka akan meneruskan siklus itu dengan meningkatkan pengeluaran mereka. Itulah yang saya sebut balap tikus (rat race)" - ucap ayah kaya
Sebelumnya, Kiyosaki selalu membelanjakan uang hasil kerjanya untuk membeli komik namun sekarang ia tidak bisa membelinya karena tidak memiliki sepeserpun. Sampai suatu saat Kiyosaki merindukan untuk membeli komik seperti sebelumnya, ia terus memandangi komik sampai suatu ketika penjaga toko menyobeknya dan mengembalikan kepada distributor sisa komik yang tidak terjual untuk diperbarui dengan edisi baru. Disini Kiyosaki mulai meraih hasil pelajarannya yaitu melihat peluang komik yang dibuang. Ia memintanya kepada distributor agar tidak dibuang dan distributor tersebut membolehkannya asal tidak dijual. Akhirnya dengan kumpulan komik tersebut, Kiyosaki dan Mike dapat membuka perpustakaan umum sendiri dan menghasilkan $9.50 perminggu.
Pelajaran Dua: Mengapa Mengajarkan Melek Keuangan?
Kiyosaki mengajarkan kita mengenai perbedaan aset dan liabilitas. Seringkali masyarakat umum terjebak dalam 2 kata ini, mereka berpikir bahwa liabilitas itu adalah aset, padahal tidak. Kiyosaki menceritakan kisah kecilnya kembali ketika ayah kaya menjelaskan secara sederhana apa itu aset, liabilitas dan perbedaannya. Ayah kaya mengajarkannya dengan menunjukkan ilustrasi-ilustrasi sederhana. Salah satu contohnya adalah seperti berikut.
[image not uploaded yet]
Dengan melihat ilustrasi tersebut, jelas bahwa aset dapat meningkatkan penghasilan, sedangkan liabilitas dapat meningkatkan pengeluaran. Kalangan menengah sering berpikir bahwa rumah adalah aset, padahal rumah adalah liabilitas yang akan terus menambah pengeluaran. Ketika kita berpikir bahwa membeli rumah lebih besar akan membuat aset kita lebih besar, itu salah. Semakin besar rumah kita, semakin banyak pengeluarannya.
Jangan mengira bahwa semakin besar gaji, maka penghasilan akan semakin besar. Karena pengeluaran akan tetap membesar selama masih dikenakan pajak. Untuk menghindari siklus tersebut, maka perbanyaklah aset dan minimalkan liabilitas sehingga kolom penghasilan lebih besar daripada kolom pengeluaran, maka tidak butuh waktu lama anda akan kaya.
"Arus kaslah yang menceritakan bagaimana seseorang mengelola uangnya"
"Aset memasukkan uang ke kantong saya. Liabilitas mengeluarkan uang dari kantong saya"
Pelajaran Tiga: Uruslah Bisnis Anda Sendiri
"Orang kaya berfokus pada kolom aset, sementara orang lain berfokus pada penghasilan"
Suatu saat bos McDonald's, Ray Kroc mengisi acara di suatu universitas. Lalu ia bertanya kepada mahasiswa "Bisnis apa yang saya geluti?" semua mahasiswa tertawa dan menjawab "sudah jelas bisnis burger". Lalu Ray menjawab bahwa semua orang akan mengatakan itu, padahal sebenarnya ia adalah pembisnis real estate. Dia memiliki semua tanah di tempat strategis di seluruh dunia. Itulah bisnisnya.
Ketika kita ingin meningkatkan kolom aset, maka kita perlu mengurus bisnis kita sendiri. Maksud Kiyosaki dalam mengurus bisnis kita sendiri adalah bahwa kita perlu membangun dan menjaga kolom aset tetap kokoh. Kita perlu terus meningkatkan aset kita yang dapat kita anggap sebagai bisnis kita. Karena aset akan terus bekerja untuk kita selama 24 jam untuk terus menambah penghasilan kita. Aset yang penting untuk kita milliki:
1. Bisnis yang tidak menuntut kehadiran
2. Saham
3. Obligasi
4. Real estat yang mendatangkan penghasilan
5. Surat utang
6. Royalti intelektual
Pelajaran Empat: Sejarah Pajak dan Kekuatan Korporasi
Kiyosaki membocorkan salah satu rahasia terbesar orang kaya yaitu: Korporasi. Kiyosaki pada mulanya menceritakan pandangan kedua ayahnya mengenai Robin Hood. Pandangan kedua ayah tersebut sangatlah kontras, ayah miskin menganggap Robin Hood pahlawan sedangkan ayah kaya menyebutnya bandit. Ayah kaya menceritakan sejarah pajak bahwasannya gagasan pajak bermula dari kisah Robin Hood yaitu mencuri dari yang kaya dan menyerahkannya kepada yang miskin. Sayangnya, hal tersebut saat ini justru bertolak belakang. Justru orang menengahlah yang paling banyak mengeluarkan uang untuk pajak dibanding orang kaya jika dihitung dalam persentase. Mengapa? Karena orang kaya menggunakan kekuatan korporasi miliknya yang secara legal dapat membelanjakan sebelum dikenai pajak.
Salah satu contoh yang dipaparkan adalah jika orang kaya ingin pergi berlibur, maka dapat menggunakan uang korporasinya dan menganggapnya sebagai pengeluaran korporasi sehingga pada saat ditarik pajak hanya diambil pajak dari sisa uang korporasinya. Itu merupakan sesuatu yang jarang sekali terpikirkan oleh kalangan miskin maupun menengah.
Pemilik bisnis yang memiliki perusahaan:
1. Mendapat bayaran
2. Membelanjakan
3. Membayar Pajak
Karyawan yang bekerja untuk perusahaan:
1. Mendapat bayaran
2. Membayar Pajak
3. Membelanjakan
Pelajaran Lima: Orang Kaya Menciptakan Uang
"Sering kali di dunia nyata, bukan orang yang pintar yang unggul, tapi orang yang berani."
Kiyosaki menekankan mengenai pentingnya Financial IQ. Financial IQ adalah pemahaman seseorang mengenai ilmu akuntansi, investasi, memahami pasar, dan hukum. Dengan memahami keempat ilmu tersebut, maka akan muncul 'sense' untuk melihat peluang yang dilewati oleh orang lain. Disini Kiyosaki mengumpamakan dengan permainan. Apabila anda mengetahui seluruh rules and legal tricks pada permainan tersebut, maka dapat dipastikan anda akan sukses memainkannya. Sama halnya dengan uang yang hanyalah suatu kesepakatan bersama yang memiliki rules and legal tricks seperti permainan, bila anda mengetahui dan mengerti, maka anda akan memenangkan permainan uang ini.
Seperti contoh ketika Kiyosaki membeli sebuah rumah di kawasan yang kurang menarik perhatian orang lain. Ia membeli seharga $45,000 sampai suatu saat dapat menjualnya seharga $70,000. Dan begitu terus ia lanjutkan sampai dapat menjual banyak apartemen. Disini Kiyosaki menekankan pula mengenai keberanian untuk menerapkan sesuatu yang telah kita ketahui. Ilmu mengenai keuangan sama pentingnya dengan memiliki aset bahkan lebih penting. Dengan memiliki pengetahuan dan keberanian, maka kita dapat menemukan peluang yang dilewatkan oleh orang lain.
Pelajaran Enam: Bekerja Untuk Belajar - Jangan Bekerja Untuk Uang
Pada bab ini Kiyosaki banyak menjelaskan mengenai soft-skills. Seperti yang sebelumnya kita ketahui mengenai Financial IQ akan membantu agar kita menjadi kaya. Namun, ada hal penting lain yang perlu kita kuasai yaitu soft-skills seperti: marketing, leadership, negosiasi, komunikasi, dsb. Kiyosaki mencontohkan saat dirinya bekerja untuk belajar mendapatkan skill-skill tersebut seperti bekerja pada marinir untuk mempelajari keahlian kepemimpinan, bekerja pada Xerox untuk belajar marketing. Dia bekerja pada berbagai perusahaan dengan berbagai bidang berbeda semata-mata untuk mempelajari keahlian yang diperlukan untuk menjadi sukses.
Ayah miskinnya sangat menekankan untuk menjadi spesialis dalam satu bidang, namun ayah kaya lebih memilih untuk mengetahui sedikit dalam banyak hal ("jack all trades, master of none"). Karena ayah kaya mempekerjakan orang yang lebih pandai darinya, dia harus mengetahui segala bidang yang dikerjakan oleh karyawannya. Jika kita hanya terus menerus mengasah pada satu bidang, maka ketika bidang itu tidak relevan maka kita akan runtuh seketika.
Kiyosaki memaparkan 3 manajemen utama yang dibutuhkan untuk sukses:
1. Manajemen arus kas
2. Manajemen sistem
3. Manajemen sumber daya manusia
Mengatasi Rintangan
"Perbedaan utama antara orang kaya dan orang miskin adalah cara mereka mengatasi rasa takut."
Setelah kita memahami pelajaran-pelajaran pada bab sebelumnya, bisa saja kita tetap tidak berubah. Beberapa alasan berikut ini dijelaskan oleh Kiyosaki yang menjadi penyebab utama seseorang tetap berada pada Balap Tikus (Rat Race).
1. Rasa Takut. "Kekalahan memberi inspirasi bagi pemenang, kekalahan mengalahkan pecundang". Ingat bahwa rasa takut itu wajar, semua orang mengalami rasa takut, namun cara mengatasinya yang membedakan orang kaya dan miskin. Kiyosaki juga menjelaskan bahwa orang kaya tidak mungkin tidak pernah kehilangan uang (kalah).
2. Sinisme. Jangan memandang masa depan akan suram/semakin buruk. Karena sejatinya masa depan akan semakin baik, dan bagi orang yang memahaminya akan selalu menemukan peluang yang tidak bisa dilihat oleh orang sinis. (Note: kalo lo termasuk orang yang sinis akan masa depan, gua sarankan lo baca buku Factfulness karya Hans Rosling)
3. Kemalasan. "Ayah kaya meyakini kata-kata, 'Saya tak mampu membelinya' menutup otak anda. 'Bagaimana saya bisa membelinya' membuka kemungkinan, semangat, dan impian.". Kata-kata tersebut dapat mencerminkan kemalasan apa yang dijelaskan oleh Kiyosaki seperti closed mindset.
4. Kebiasaan buruk
5. Kesombongan. Kesombongan yang dimaksud adalah tidak mau belajar hal baru. "Apa yang saya ketahui menghasilkan uang bagi saya. Apa yang tidak saya ketahui membuat saya kehilangan uang. Setiap kali bersikap sombong, kehilangan uang. Karena ketika saya sombong, saya benar-benar meyakini bahwa apa yang tidak saya ketahui itu tidak penting"
Memulai
"Emas ada dimana-mana. Sebagian besar orang tidak terlatih untuk melihatnya"
Pada Bab ini, Kiyosaki memberitahu langkah-langkah yang perlu kita jejaki untuk menggapai kesuksesan secara keuangan. Semua langkah ini perlu dilatih sebisa mungkin.
1. Kekuatan semangat. Kita perlu menyemangati diri kita setiap harinya. Agar kita terus semangat, maka perlu alasan yang kuat untuk mencapai tujuan.
2. Kekuatan pilihan. Kita harus memilih pilihan yang akan membawa kita kepada tujuan, membuka pikiran untuk gagasan baru.
3. Kekuatan pertemanan
4. Kekuatan belajar dengan cepat. Dengan perubahan dunia sangat cepat, maka apa yang kita ketahui tidak penting. Yang penting adalah seberapa cepat kita dapat belajar mengenai hal yang baru.
5. Kekuatan disiplin diri. Disiplin lah dalam keuangan. Ingat untuk tetap memperbesar kolom aset dan memperkecil kolom pengeluaran.
6. Kekuatan saran yang baik. Miliki mentor yang baik. Jika memiliki pekerja yang baik, maka jangan beri dia sedikit, karena apa yang ia beri lebih besar. Contoh manajer properti dan brokernya Kiyosaki
7. Kekuatan memperoleh sesuatu secara gratis. Latihlah untuk menemukan peluang dimana kita bisa mendapatkan sesuatu secara cuma-cuma.
8. Kekuatan fokus.
9. Kekuatan mitos. Dengan memiliki sosok yang kita idolakan, kita akan cenderung bermitos bahwa kita adalah orang yang kita idolakan. Contoh jika kita mengidolakan C. Ronaldo, maka ketika bermain sepak bola kita akan mengimajinasikan bahwa kita adalah C. Ronaldo. Miliki pahlawan dalam bidang keuangan.
10. Kekuatan memberi.
Masih ingin lagi? Inilah beberapa hal yang harus dilakukan
Pada Bab terakhir ini, Kiyosaki memberitahu kita beberapa hal yang perlu dilakukan.
1. Berhentilah melakukan apa yang sedang anda lakukan. Maksudnya adalah coba kita berhenti dari rutinitas kita, kita merefleksikan diri kita dan mengevaluasi. Apakah yang kita lakukan ini akan mencapai target kita? Jika tidak, maka cari rutinitas yang lain. Ingat definisi gila Albert Einstein
2. Carilah gagasan baru. Untuk berinvestasi atau melek keuangan, jangan hanya menerima dari satu referensi. Kita tetap harus membuka pikiran untuk menerima gagasan baru yang bahkan bertolak belakang dengan apa yang sudah kita ketahui.
3. Temukan seseorang yang sudah melakukan apa yang ingin anda lakukan.
4. Ikut kursus, baca, dan hadiri seminar
5. Buatlah banyak penawaran. Kiyosaki memberi contoh ketika ia dan temannya akan membeli sebuah properti. Suatu ketika Kiyosaki menyarankan kepada temannya untuk menawar harganya hingga separuhnya, namun temannya tidak setuju karena takut sang penjual merasa tersinggung. Padahal kita hanya melakukan penawaran, jangan sampai malu atau tidak enak karena kita tidak akan pernah tahu apakah kita bisa mendapatkan penawaran itu atau jika tidak kita pasti akan mendapatkan jauh lebih murah.
6. Menemukan transaksi yang bagus. Dalam berbisnis, bernegosiasi, kita perlu berbicara dan bertransaksi dengan banyak orang, namun mungkin hanya 1 atau 2 yang memiliki transaksi yang bagus. Oleh karena itu transaksi juga seperti berkencan, menemukan yang paling cocok.
7. Berkeliling lah dan kita akan menemukan peluang.
8. Carilah harga murah di semua pasar
9. Carilah di tempat yang tepat
10. Carilah orang yang ingin membeli lebih dahulu
11. Berpikir besar
12. Belajar dari sejarah
Bertindaklah!
Itulah rangkuman gua untuk buku Rich Dad Poor Dad karya Robert T. Kiyosaki. Karena ini pertama kali gua rangkum buku, jadi gua kurang bisa fleksibel untuk parafrase dengan bahasa gua sendiri. Setelah gua baca buku ini, gua punya pandangan baru mengenai keuangan yang sebelumnya gak kepikiran sama sekali sama gua salah satu contohnya yang gua gak kepikiran sama sekali adalah tentang McDonald's yang ternyata bisnis real estate itu. Buku ini sangat menekankan perbedaan mengenai aset dan liabilitas dan cara Kiyosaki menjelaskannya bener-bener clear banget buat gua. Menurut gua ini buku bagus banget buat dibaca anak muda, mungkin menurut gua idealnya dibaca saat SMA ya. Tapi belum terlambat juga buat lo yang mau baca meskipun udah kelewat SMA, karena gua sendiripun baca ini di semester 5 kuliah.

0 comments